• 24/7 Support +62 899 2733 443

Enkripsi SSL sebagai Sistem Keamanan Website

Salah satu fungsi enkripsi adalah menjaga data dan informasi tetap rahasia dan aman serta sebagai perlindungan Anti-malware. Teknologi enkripsi ada pada SSL atau Secure Socket Layer. Dunia internet sangat luas maka dari itu diperlukan keamanan yang baik. Sehingga, aktivitas transfer informasi situs dari browser dan web server bisa berjalan tanpa risiko kebocoran data.

Enkripsi SSL yang menggunakan metode kriptografi dalam dunia internet sangat dibutuhkan dalam aktivitas transfer data dan informasi. Data akan dikonversi sedemikian rupa dalam prosesnya dan hanya mereka yang mempunyai kunci dari Sertifikat SSL yang dapat membuka enkripsi tersebut. Peran Sertifikat SSL di sini juga dapat melindungi situs Anda dari serangan malware.

Teknologi Enkripsi SSL mencegah pihak ketiga yang tidak berwenang menyalahgunakan data dan informasi yang berasal dari situs Anda. Data dari situs Anda akan diolah menjadi kode-kode rahasia yang sulit dipahami pihak lain sebelum sampai ke tujuan. Enkripsi membuat situs aman sehingga Anda tak perlu khawatir dengan kebocoran data penting seperti informasi login, transaksi jual beli, data pembayaran dan lain-lain.

Ada beberapa jenis enkripsi yang digunakan. Secara umum ada enkripsi simetris dan asimetris. Dari dua kategori tersebut akan dipecah lagi menjadi 5 algoritma berbeda. Ingin tahu lebih banyak tentang enkripsi SSL sebagai sistem keamanan website Anda? Mari lanjut membaca artikel ini!

Enkripsi SSL Simeteris

Jenis enkripsi yang pertama adalah enkripsi simetris. Disebut simetris karena metodenya menggunakan kriptografi tunggal atau satu kunci. Dalam prosesnya jenis enkripsi SSL simetris lebih simpel dan sederhana.

Keutamaan dari enkripsi simetris salah satunya adalah prosesnya cukup cepat karena menggunakan satu kunci jika dibanding asimetris. Daya komputasi yang dibutuhkan pun lebih sedikit. Dari proses enkripsi dan dekripsi prosesnya lebih sederhana walaupun dalam jumlah data yang besar.

Jenis Enkripsi Simetris

Ada beberapa metode atau algoritma dalam enkripsi simetris yang digunakan untuk SSL certificate. Kita akan membahas algoritma yang umum berdasarkan enkripsi simetris. Yaitu, algoritma DES, 3DES dan AES.

Algoritma DES

DES singkatan dari Data Encryption Standard mulai dikenal tahun 1976 oleh Horst Feistel seorang cryptographer. DES adalah algoritma yang dikembangkan IBM sebagai salah satu algoritma tertua dalam enkripsi simetris dengan kunci 56-bit. DES cukup efektif dalam melindungi data dan informasi digital di internet.

DES digunakan dalam transport layer security (TLS) 1.0 dan 1.1. Namun, sejak 2005 DES sudah tidak dipakai disebabkan keamanannya telah rusak karena banyak dijadikan eksperimen para peneliti. DES digantikan dengan algoritma AES yang dipakai pada transport layer security versi 1.2.

Algoritma 3DES

3DES disebut juga algoritma TDEA. 3DES adalah versi yang telah dikembangkan dengan lebih baik dari DES. Kelonggaran yang ada pada DES telah diperbaiki pada versi 3DES. Pengertian dari angka 3 di depan DES yaitu menjelaskan bahwa algoritma ini menerapkan tiga kali algoritma DES pada satu blok data.

3DES cukup populer digunakan dalam hal teknologi pembayaran dan termasuk protokol TLS dan SSH. Selain itu, 3DES juga termasuk bagian dalam IPsec serta OpenVPN.

Algoritma AES

AES singkatan dari advance encryption system. Ini adalah algoritma versi yang jauh lebih baik dan cepat jika dibandingkan versi DES. Saat ini, algoritma AES salah satu yang paling populer dan banyak dipakai dalam perangkat lunak.

Mulai dari perusahaan, pemerintahaan bahkan badan keamanan nasional menggunakan algoritma AES. AES mampu melindungi data dan informasi dengan teknologi enkripsi yang lebih unggul dan terjamin keamanannya.

Enkripsi SSL Asimetris

Beda enkripsi asimetris dengan simetris yakni ada pada kunci ekripsi datanya. Pada enkripsi asimetris menggunakan lebih dari satu kunci enkripsi, biasanya terdiri dari dua kunci berbeda namun terkait satu sama lain. Public key dan private key adalah dua jenis kunci yang digunakan dalam enkripsi asimetris.

Enkripsi asimetris disebut juga kriptografi public key karena menggunakan kunci ini untuk enkripsi dan private key digunakan dalam dekripsi. Jenis enkripsi ini lebih aman dari kebocoran data.

Jenis Enkripsi Asimetris

Sama seperti enkripsi simetris, enkripsi asimetris juga punya beberapa jenis. Di antaranya ada dua jenis yang akan kita bahas yaitu RSA dan ECC.

RSA

RSA singkatan dari Rivest Shamir Adleman. Nama algoritma ini berdasarkan nama para penemunya yaitu Ron Rivest, Adi Shamir dan Leonard Adleman. RSA awal ditemukan tahun 1977 dan hingga kini menjadi salah satu algoritma enkripsi yang banyak digunakan.

Dalam proses enkripsi RSA menggunakan bilangan prima acak sebagai metodenya dengan kunci standar 768 bit. Keungulan dari RSA yaitu punya tingkat stabilitas tinggi. RSA adalah algoritma yang sering kali dipilih untuk mengamankan aplikasi, SSL certificate dan enkripsi pesan elektronik.

ECC

Elliptic Curve Cryptography atau disingkat ECC adalah jenis enkripsi asimetris yang masih populer. ECC ditemukan tahun 1985 oleh Neal Koblitz dan Victor S Miller, keduanya seorang pakar matematika jenius pada masa itu. Setelah melalui proses pengembangan yang panjang ECC mulai banyak digunakan pada tahun 2004.

Dalam algoritma ECC menggunakan pendekatan matematika dan prinsip irreversibilitas. Proses keamanan dari algoritma ECC lebih rumit dengan tingkat keamanan yang hampir seimbang dengan RSA. ECC digunakan dalam sertifikat SSL dengan keuntungan mampu mengurangi waktu proses sehingga website lebih stabil kecepatannya.

Setelah Anda mengetahui pengertian dan jenis-jenis enkripsi SSL pastinya Anda semakin yakin bahwa teknologi enkripsi benar-benar dapat menjaga keamanan situs Anda. Khususnya bagi Anda yang bergerak di bidang e-commerce atau marketplace di mana harus menyimpan data perusahaan juga data pelanggan yang cukup banyak dari risiko kebocoran dan pencurian data.

Sebelum memilih SSL Anda perlu mengetahui kepasitas situs Anda. Beberapa jenis SSL yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan situs Anda yaitu SSL Wild Card, SSL Single Domain dan SSL Multi-domain.  Jika Anda ingin tahu jenis sertifikat website Anda dapat melakukan SSL check caranya dengan memanfaatkan tools gratis seperti Symantec SSL Toolbox atau Digicert SSL Checker. Tools lainnya yang dapat Anda gunakan gratis misalnya SSL decoder, dan sebagainya.

Ada Sertifikat SSL berbayar dan ada pula SSL gratis (free SSL). Tentu, bagi Anda pemilik situs bisnis seperti e-commerce atau organisasi/institusi terpercaya tidak akan merisikokan keamanan atau berkompromi dengan menggunakan SSL gratis. Anda akan memerlukan Certificate Authority (CA) ketika hendak mengaktifkan SSL di situs Anda. Certificate Authority (CA) adalah suatu organisasi kredibel yang memverifikasi dan menerbitkan Sertifikat SSL Anda. Di SSLCerts Indonesia, kami menyediakan beragam jenis Certificate SSL dengan harga lebih murah untuk berbagai kebutuhan keamanan serta membantu Anda mengaktifkan SSL Anda lewat Certificate Authority.

How useful was this post?

Click on a star to rate it!

Average rating 0 / 5. Vote count: 0

No votes so far! Be the first to rate this post.

Sistem Penilaian Produk

Panduan Anda dalam memilih produk terbaik

Di SSLCerts, kami selalu berusaha memberikan kepuasan terhadap pelanggan kami, maka kami membuat penilaian produk kami untuk anda. Pertama, kami membuat daftar produk berdasarkan tipe/kategorisertifikat SSL. Lalu, kami membuat kode warna agar mudah diapahami. Terakhir, kami membuat penilaian untuk produk di setiap kategori berdasarkan beberapa faktor SSL, fitur, dan keuntungan.

Faktor Penilaian :

  • Brand Power/Recognition
  • Kekuatan Enkripsi
  • Kecepatan Penerbitan
  • Site Seal
  • SAN
  • Penerbitan Ulang
  • Harga
  • Garansi
  • Kecocokan Mobile
  • Kecocokan Browser
  • Lisensi Server
Kategori Kode Warna
Sertifikat Validasi Domain (DV)
Sertifikat Validasi Organisasi (OV)
Sertifikat Validasi Extended (EV)
Sertifikat Wildcard
Sertifikat Multi-Domain/UCC
Sertifikat Code-Signing
Produk Anti-Malware